Sounds From The Corner : Live #23 Shaggydog - Video
PUBLISHED:  Jan 15, 2017
DESCRIPTION:
Sejak 1997, selama 20 tahun terakhir Shaggy Dogg sukses berkomunikasi dengan para Doggies tentang hal-hal paling universal di dunia: berpesta, alkohol dan persahabatan.

Menjadi ujung tombak invasi Ska ke tanah air di awal dekade 2000an, mereka jelas jadi “penghuni terakhir” dari keriuhan peradaban dansa Pogo yang sempat heboh di masanya.

Simpati saya berlabuh pada mereka yang berhasil mengamalkan konsistensi, terlebih ditempa penyakit euforia penikmat musik di Indonesia. Album “Putra Nusantara” yang baru saja rilis di 2016 jadi pernyataan kuat tentang bagaimana cara melekatkan cetak biru musik tanpa harus lalai berinovasi.

Bertumbuh dan dewasa, Shaggy Dogg juga cerdik menyematkan kebanggaan mereka terhadap Yogyakarta, membuat sixtet ini kini diganjar status kearifan lokal, setara dengan Sarkem dan Lapen.

Heru dkk punya cara apik bertutur kisah, membuat lirik pesta terdengar membumi dan lirik cinta terdengar polos, juga manusiawi. Berangkat dari romantisme, ketertarikan saya kepada Shaggy Dogg memuncak pada Sayidan. Tidak hanya jadi nomor yang rotasinya tinggi di setiap penampilan mereka, sejatinya Sayidan adalah “Penny Lane”, “Walk on the Wild Side” dan “For Tomorrow”.

Musisi dianugerahi kemampuan untuk mengkristalkan gagasan tentang sebuah tempat, memori mengenai sebuah kota, negara atau bahkan gang. Sayidan digambarkan dengan begitu jujur dan indah saya yakin semua manusia dewasa punya “fase Sayidan” mereka, dan merindukannya. Sayidan juga jelas menjadi binokular bagaimana mereka merancang identitas, Shaggy Dogg berteriak kencang tentang berpesta bersama kawan-kawan, mabuk sambil melupakan kenangan buruk.

Jejak ini terlihat jelas di setiap album mereka: “Doggy Doggy” di album Bersinar, “Kembali Berdansa” di album Kembali Bersama dan “Kere Hore” di album Putra Nusantara. Bidikan ini jelas berbuah baik saat dihajar dengan massa yang loyal dan aksi panggung yang luar biasa menghibur.

Sejak 20 tahun lalu, tampaknya sudah cukup jelas bagaimana cara Shaggy Dogg berpesta: jauh dari gemerlap klub, gaun dan jas perlente atau alkohol mahal. Diekspor dari Yogyakarta, Shaggy Dogg juga menuai simpati jauh ke Belanda, Australia dan SXSW di Amerika. Di manapun mereka berpesta, bagi saya Shaggy Dogg akan selalu menghantarkan hati ke Sayidan, dan merangkul saya untuk berteriak, “Angkat sekali lagi gelasmu kawan!”. Sounds From the Corner presents: Shaggy Dogg! - Teguh Wicaksono

SETLIST
1. Kembali Berdansa
2. Rudy Story
3. Doggy Doggy
4. Putra Nusantara
5. Rock da Mic
6. Jalan Jalan
7. Kere Hore
8. Sayidan

Follow Shaggydog at :
Twitter - https://www.twitter.com/shaggydogjogja
Facebook - https://www.facebook.com/ShaggydogOfficial/
Instagram - http://instagram.com/shaggydogjogja

-----------------------------------------------

►Subscribe to Sounds From The Corner : http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=soundsfromthecorner

Website : http://www.soundsfromthecorner.com

Follow us at
Twitter - http://www.twitter.com/SFTC_
Facebook - http://facebook.com/soundsfromthecorner
Instagram - http://instagram.com/soundsfromthecorner
follow us on Twitter      Contact      Privacy Policy      Terms of Service
Copyright © BANDMINE // All Right Reserved
Return to top